Pasca Bencana, Akses Matangglumpang Dua, Awe Geutah hingga Keude Kuta Blang Jadi Jalur Alternatif

ACEH, NANGGROE.MEDIA | Pasca terjadinya bencana yang berdampak pada terganggunya akses Jalan Nasional di wilayah Aceh, pemerintah bersama instansi terkait menyiapkan sejumlah jalur alternatif guna memastikan mobilitas masyarakat tetap berjalan serta mendukung kelancaran distribusi logistik dan pelayanan darurat.

Peta jalur alternatif yang dirilis menunjukkan dua koridor utama yang menjadi solusi sementara bagi masyarakat di kawasan terdampak.

Jalur alternatif pertama adalah Matangglumpangdua-Keude Kuta Blang, yang dirancang sebagai akses penghubung antarkecamatan pascabencana. Jalur ini melintasi sejumlah gampong, di antaranya Matangglumpang Dua, Uteun Gathom, Awe Geutah, Lueng Daneun, Pante Baro, Blang Mee, hingga Keude Kuta Blang.

Total panjang jalur ini mencapai 19,92 kilometer, dengan rincian ruas terpanjang berada pada segmen Matangglumpang Dua-Ulee Jalan sepanjang 6,29 kilometer.

Jalur tersebut melintasi wilayah Kecamatan Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, hingga Kuta Blang.

Keberadaan jalur ini sangat vital karena menjadi penghubung utama masyarakat pedalaman menuju pusat aktivitas ekonomi dan pelayanan publik, sekaligus mengurangi beban lalu lintas di ruas jalan nasional yang terdampak bencana.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Jalur Alternatif Lhong Daneun-Simpang Leubu dengan total panjang 16,6 kilometer. Jalur ini mencakup ruas Lueng Daneun-Meureubo sepanjang 5,3 kilometer, Meureubo-Ulee Glee sepanjang 4 kilometer, serta Ulee Glee-Simpang Leubu sepanjang 7,3 kilometer. Jalur ini melintasi Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan Kecamatan Makmur.

Secara visual pada peta, jalur alternatif ditandai dengan garis berwarna hijau dan biru, sementara ruas Jalan Nasional yang terdampak ditunjukkan dengan garis merah.

Penandaan ini memudahkan masyarakat dan pengguna jalan dalam memahami rute perjalanan yang disarankan selama masa tanggap darurat dan pemulihan.

Komentar

News Feed