Masyarakat Aceh Timur Keluhkan Jembatan Rusak di Desa Alur Pinang 

ACEH TIMUR | Jembatan Kayu yang terletak di Sungai Lubuk Jering Desa Alur Pinang  Menghubungkan Sp VI  Peunaron Aceh Timur kondisinya kini dapat mengancam keselamatan dan nyawa para pengguna jalan.

Pasalnya kayu jembatan terlihat sudah lapuk, pecah-pecah dan dimakan usia akibat kurangnya perawatan  dari dinas Pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) Setempat. demikian di keluhkan salah seorang warga setempat Hasyim 64 tahun di Alur Pinang.

Pak Hasyim menjelaskan kalau kondisi jembatan ini sudah lama dibiarkan kondisinya seperti itu sambil menunjuk sejumlah kayu yang sudah lapuk  berserakan dan kebahagiaan pecah pecah.

Baca Juga : Kebakaran Kembali Hanguskan 5 Unit Rumah Di Bener Meriah

Bila dibiarkan kondisi ini tidak adanya perbaikan dan perhatian dari pihak dinas terkait maka dapat mengancam keselamatan dan nyawa para pengguna jalan dan jembatan ini pasalnya bila roda kendaraan terpeleset dan salah pijak maka mobil atau sepeda motor dapat terperosok kebawah.

pada sisi lain kata Hasyim Air di bawah sangat dalam dan dapat menenggelamkan apapun yang jatuh ke aliran sungai Lubuk Jering ini.

padahal kata pak Hasyim di sekitaran Areal perkebunan sawit masyarakat wilayah SP  VI Ini diperkirakan ribuah hektar luasnya dan setiap harinya mencapai 60 sampai  80 ton hasil panen kelapa sawil yang di bawa oleh kendaraan Cold Disel dan Piup lain menggunakan jln dan jembatan lantai kayu ini setiap hari dan malam, ujarnya”

Selama ini untuk perbaikan melalui swadaya masyarakat dari hasil pungutan kendaraan jenis Coul Disel pp di pungut Rp 100.000. sedangkan jenis mobil kecil di pungut Rp 30.000. pp. untuk sekali jalan.

Uang hasil pungutan inilah di pergunakan untuk biaya pemeliharaan dan perawatan jembatan ini.

Hasyim mengatakan sebenarnya masyarakat di sini sangat berharap kepada Pemerintah Aceh atau pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk peningkatan atau perbaikan lantai jembatan ini agar lebih kuat dan tahan lama. khususnya kepada Dinas Pu kata pak Hasyim dengan penuh harapan.

pada sisi lain katanya jalan dan jembatan ini merupakan jalan utama sebagai sentral ekonomi bagi masyarakat Arul Pinang Peunaron yang merupakan ribuan areal perkebunan kelapa sawit masyarakat terdapat di wilayah SP VI. ini.

Sampai berita ini dilansir terkait keluhan masyarakat ini belum diperoleh konfirmasi dari pihak dinas PUPR setempat

Komentar