Nanggroe.net, Aceh Utara | Ibukota Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon kebanjiran lagi setelah lagi setelah terjadi sejak selasa (16/6).
Adapun daerah yang tercatat terendam pada Rabu (18/6) beberapa diantaranya adalah Meunasah Krung LT, Meunasah Dayah LT, Meunasah Kumbang LT, Buloh LT dan Beberapa Lainnya.
Ketua KNPI Lhoksukon Mukhtaruddin menilai banjir Lhoksukon kerap terjadi tetapi sangat disayangkan arah kebijakan atau konsep penanganan banjir dari pemerintah Aceh Utara tidak jelas.
Baca Juga : Pakai Sampan, Polisi di Aceh Utara Salurkan Bantuan ke Warga Korban Banjir
“Sudah sering terjadi banjir di Lhoksukon, hal yang sama terus terulang tetapi kebijakan untuk pencegahan banjir dari Pemerintah tidak jelas wujudnya,” ujar Mukhtar.
Kemudian, Mukhtar menyoroti Pemerintah Aceh Utara terutama Bupati dan Wakil Bupati yang terkesan cuek dengan kondisi Ibukota Kabupaten. Menurutnya pemerintah abai dalam berbagai hal salah satunya pencegahan Banjir di Ibukota.
“Kota Lhoksukon merupakan barometer Kabupaten Aceh Utara, tampak Ibukota akan mencerminkan kondisi Aceh Utara secara keseluruhan karena ini Ibukota, jadi mohon untuk segera menyiapkan kebijakan yang jelas untuk pencegahan banjir di Ibukota, Bupati dan Wakil Bupati jangan Abai,” ungkap Ketua KNPI Lhoksukon.
Baca Juga : Sejumlah Gampong di Aceh Utara di Kepung Banjir Akibat Luapan Krueng Keurutoe
Terakhir, ia mengingatkan kinerja Bupati dan jajaran terkait penanganan banjir perlu di evaluasi. Sebab banjir di Lhoksukon dan beberapa kecamatan lainnya di Aceh Utara kerap terjadi namun belum ada kebijakan yang mampu mengatasi hal tersebut.
“Kami rasa sudah saatnya pemerintah terutama Bupati dan jajaran untuk mengevaluasi secara keseluruhan kebijakan pemerintah terkait penanganan banjir,” tutup Mukhtar.
Komentar