Kericuhan Soal Pelatihan Linmas di Aceh Tengah, Ini Penjelasan Ketua Forum Reje Aceh Tengah

  Foto: Ketua Forum Reje Aceh, Abdul Wahid
  Nanggroe.media. Minggu, (21/09).

NANGGROE.MEDIA, TAKENGON | Terkait kericuhan yang mewarnai pelatihan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, Aceh pada Sabtu, 20 September 2025 kemarin, Ketua Forum Reje Aceh Tengah, Abdul Wahid angkat bicara.

Konferensi Pers

Pada konferensi pers yang digelar di BP Kopi, Kebet, Bebesen pada Minggu (21/09) pukul 17:25 WIB sore, Ketua Forum Reje, Abdul Wahid menjelaskan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh miskomunikasi dan lonjakan peserta yang tak terduga.

”Kami mohon maaf atas segala kekurangan, dan ini terjadi karena miskomunikasi antara pihak panitia dengan peserta,” terang Wahid saat konferensi pers berlangsung.

Penyampaian Ketua Forum Reje Aceh Tengah, Abdul Wahid

Dia menyampaikan, awalnya pelatihan hanya direncanakan untuk 160 desa. Namun, pada hari pelaksanaan tiba-tiba ada tambahan sebanyak 60 hingga 80 desa yang mendaftar. Hal ini menyebabkan pihak panitia kesulitan, terutama dalam mengelola konsumsi dan uang transportasi.

Wahid menuturkan, kekacauan terjadi karena uang transportasi yang diberikan tidak sesuai harapan peserta. ”Sebenarnya, kami sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 200.000 per orang untuk transportasi. Tetapi, karena ada tambahan peserta yang sebagian belum menyetor iuran, kami terpaksa melakukan penyesuaian,” jelasnya.

Menanggapi aksi protes yang telah viral tersebut, Abdul Wahid memastikan bahwa kekurangan uang transportasi akan dilunasi. ”Saya jamin, kekurangannya akan dibayarkan kembali pada hari Selasa kepada Reje (Kepala Desa) atau ketua Forum yang menyalurkan dana itu,” tegasnya.

Terlepas dari masalah yang timbul, dia menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini sangat penting. ”Kegiatan ini untuk menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri tentang pengaktifan Linmas dan pos Kamling,” kata dia.

Tujuan Pelatihan Linmas

Dia (Wahid) menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk membina Linmas agar lebih memahami tugas dan fungsinya di setiap desa. ”Selama beberapa tahun terakhir, Linmas sudah tidak diperhatikan. Maka kami ingin meningkatkan sumber daya manusia mereka,” pungkasnya.

Dalam hal ini dirinya juga meminta maaf atas kekurangan yang terjadi. ”Kami sadar banyak kekurangan sebagai pelaksana, jika ada pihak yang tersinggung kami mohon maaf sebesar-besarnya.” tuturnya.

 

Komentar