BENER MERIAH | Kawanan gajah liar kembali masuk ke permukiman warga di Desa Pantanlah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, pada Kamis (26/01/2023).
Akibatnya sejumlah rumah warga hingga perkebunan yang berada di lokasi kejadian di porak porandakan oleh gajah tersebut. Diketahui Hewan bertubuh besar tersebut memasuki ke permukiman warga sebanyak dua puluh (20) ekor, pada malam hari.
Pada saat melakukan penggiringan, warga menemukan kawat kejut (pecing) merupakan pembatas kawanan gajah, ditemukan dengan keadaan terbuka atau rusak yang diduga dilakukan oleh orang tidak di kenal (OTK) tepatnya di Kampung Pantanlah.

Akibat dari rusaknya kawat tersebut gajah masuk ke permukiman warga melalui kawat kejut tersebut, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun warga mengalami kerugian akibat ulah dari gajah liar tersebut.
“tidak ada korban jiwa, namu kami mangalami kerugian,” ujar Miswar selaku pemilik rumah
Dari hasil amatan wartawan Nanggroe.media, lokasi yang berada di Kampung Pantanlah dirusak kawanan gajah liar tersebut seluas ± 30 hektar. Sejumlah tanaman milik warga habis di gasak oleh kawanan gajah tersebut.
Kepala Desa (Reje kampung) Kampung Pantanlah, Zainur Isa mengatakan kepada Nanggroe.media, sering sekali kawanan gajah liar masuk ke permukiman warga, bahkan setiap tahunnya masuk dan merusak.
Tanaman yang telah ditanam seperti pinang komoditinya habis dirusak, diamakan oleh gajah liar, masyarakat berulang-ulang kali menanamnya kembali, tanaman yang sudah dirusak sekarang ini yaitu, pinang, durian, coklat,nangka,dan kapuk.
“Kami sudah menginformasikan keatasan kami Pak Camat, dan Camat menginformasikan ke pihak-pihak yang lain, mungkin besok dihadiri oleh pihak-pihak BKSDA, CRU Aceh Tengah, Bener Meriah dan Banda Aceh,” kata Zainuri.

Masyarakat pada saat mengusir kawanan gajah liar, dibantu oleh BKSDA, CRU, tetapi kawanan gajah liar tersebut kembali lagi setelah beberapa waktu dilakukan penggiringan.
Upaya masyarakat yang telah dilakukan yaitu melakukan swadaya masyarakat beserta aparatur Kampung untuk menggiring gajah liar tersebut, pengusiran dilakukan dengan cara meletuskan petasan hanya itu yang dapat di lakukan masyarakat agar gajah liar lari masuk kedalam hutan.
Masyarakat pada saat ini bersyukur atas dibantunya pemasangan kawat kejut oleh pemerintah, namun keluhan dari pada masyarakat perawatan kawat kejut tersebut tidak ada perawatannya.
Pemerintah dalam menangani kawanan gajah liar tersebut belum maksimal. Untuk itu Pemerintah segera melakukan tindakan yang efesien dan solusi terbaik agar kawanan gajah liar tidak kembali lagi ke permukiman warga.
“Harapan kami selaku masyarakat mohon kepada pemerintah untuk segera tindak lanjuti permasalahan gajah liar ini, upayakan semaksimal mungkin agar tidak merusak dan masuk ke permukiman warga lagi,” tutup Zainuri selaku Kepala Desa.
Laporan : Bardyan Ir
Komentar