
NANGGROE.MEDIA, BENER MERIAH | Kecelakaan yang dialami oleh seorang pengendara sepeda motor di Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) tepatnya di jalan Bandara Rembele – Panteraya, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh kembali menjadi bukti buruknya kondisi infrastruktur jalan di daerah dataran tinggi Gayo itu. Jalan yang berlubang dan dipenuhi pasir menyebabkan pengendara sepeda motor menjadi korban akibat terjatuh serta mengalami luka serius hingga dikabarkan muntah darah.
Peristiwa tragis itu terjadi pada pekan lalu, tepatnya di depan Kantor Samsat Kabupaten Bener Meriah. Pagi itu, sekitar pukul 08:03 WIB, suasana lalu lintas cukup ramai walaupun kondisi cuaca pagi itu terlihat mendung. Masyarakat mulai beraktifitas, ada yang menuju kantor, mengantar anak ke sekolah, dan lalu lalang arus lalulintas. Namun, di tengah rutinitas pagi yang sejuk itu, malapetaka menimpa seorang wanita pengendara sepeda motor yang melintas.
Pengendara sepeda motor itu oleng setelah menghantam lubang besar yang tak terlihat dan pasir berserakan. Pengendara itu terjatuh keras ke aspal, tubuhnya mengalami luka dan dikabarkan muntah darah sebelum akhirnya dievakuasi ke fasilitas kesehatan.
Sejumlah warga sekitar mengaku kecelakaan seperti itu bukan pertama kali terjadi. Jalan yang menghubungkan antara Bandara Rembele dan Panteraya hingga seterusnya itu sudah lama rusak dan pernah diperbaiki namun, kini rusak kembali. Jalan berlubang tersebut kerap memakan korban jiwa terutama pada pagi hari ketika jarak pandang terbatas akibat kabut.
“Setiap pagi pasti ada saja pengendara yang jatuh, apalagi kalau hujan, lubang tertutup air dan jalan licin karena pasir. Kami sudah sering lihat langsung,” kata salah seorang warga setempat.
Kondisi jalan yang berlubang, ditambah dengan minimnya penerangan dan tidak adanya rambu peringatan, membuat ruas tersebut menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) Bener Meriah hingga seterusnya.
YARA Mendesak Pemerintah Untuk Segera Memperbaiki Jalan Kawasan Tertib Lalulintas Yang Rusak
Menanggapi kejadian itu, Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kabupaten Bener Meriah, Muhammad Dahlan, mendesak pemerintah daerah segera turun tangan.
“Pemerintah daerah harus membuka mata. Jangan menunggu ada korban jiwa baru diperbaiki. Jalan ini setiap hari dilalui masyarakat dan sudah sering memakan korban,” ujar Dahlan kepada Nanggroe.media Kamis, 23 Oktober 2025.
Dahlan menilai, kecelakaan akibat jalan rusak menunjukkan lemahnya tanggung jawab pemerintah dalam penyelenggaraan infrastruktur dasar. Dia (Dahlan) mengingatkan bahwa penyelenggara jalan baik pusat, Provinsi, maupun Kabupaten memiliki kewajiban untuk segera memperbaiki jalan rusak guna mencegah kecelakaan lalu lintas.
“Kalau memang belum bisa diperbaiki segera, minimal pasang dulu rambu peringatan atau tanda bahaya di lokasi. Itu bentuk tanggung jawab moral sekaligus agar masyarakat tahu dan bisa waspada,” tegasnya.
Menurutnya, perbaikan jalan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyelamatkan nyawa pengguna jalan. Ia menilai Pemkab Bener Meriah perlu segera melakukan pendataan terhadap titik-titik rawan kecelakaan dan memasukkannya ke dalam prioritas perbaikan infrastruktur tahun berjalan.
“Sudah banyak laporan masyarakat terkait kondisi jalan yang berlubang, terutama di jalur-jalur strategis seperti kawasan KTL atau menuju Bandara Rembele dan Panteraya. Pemerintah harus bertindak cepat karena ini menyangkut keselamatan publik,” tegasnya lagi.
Harapan Masyarakat Kepada Pemerintah Untuk Segera Memperbaiki Jalan Yang Berlubang (Rusak)
Masyarakat disekitar Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) pun berharap kepada pemerintah tidak hanya menutup lubang secara tambal sulam. Mereka ingin ada perbaikan menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami harap jalan ini bisa segera diperbaiki secara permanen, jangan dibiarkan sampai menimbulkan korban lagi,” ujar salah seorang warga setempat.
Kondisi jalan yang rusak di Kabupaten Bener Meriah bukan masalah baru. Sejumlah ruas strategis di wilayah ini, seperti jalan penghubung ke Bandara Rembele, Lampahan, dan Pondok Baru, juga kerap dikeluhkan masyarakat. Musim hujan memperparah kondisi jalan karena lubang semakin dalam dan air menggenang.
Jika dibiarkan, menurut YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh), kondisi tersebut berpotensi menimbulkan korban jiwa dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sebagai penyelenggara jalan.
“Negara wajib melindungi keselamatan warga. Maka, perbaikan jalan harus menjadi prioritas bukan sekadar janji,” tutup Dahlan.
Fakta Singkat
Lokasi : Jalur Kawasan Tertib Lalulintas, Bandara Rembele – Panteraya, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh dan seterusnya.
Korban
Seorang wanita pengendara sepeda motor mengalami luka serius yang dikabarkan hingga muntah darah, akibat terjatuh.
Penyebab
Kondisi jalan berlubang, pasir berserakan, dan minimnya rambu-rambu peringatan.
Pihak Mendesak
YARA Bener Meriah, Kepala Perwakilan Muhammad Dahlan.
Tuntutan
Perbaikan jalan dan pemasangan rambu peringatan di titik rawan.
Komentar