Interpol Diminta Iran Untuk Segera Tangkap Donald Trump

Nanggroe.net, Jakarta | Negara Iran mengeluarkan surat yang berisi perintah penangkapan dan penahanan terhadap Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump yang di berikan kepada Interpol.

Surat perintah penangkapan dan penahanan tersebut atas pembunuhan Komandan pasukan Elit Garda Revolusi, yaitu Jenderal Qassem Soleimani.

Tidak hanya Presiden Donald Trump saja, dalam surat tersebut Iran juga meminta bantuan khusus kepada Interpol untuk menangkap dan menahan 35 orang lain nya.

Baca Juga : Philip Manshaus Divonis 21 Tahun Penjara Atas Serangan Masjid di Norwegia

Adapun ke 35 orang tersebut di duga juga terlibat dalam penyerangan terhadap Jenderal Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak dengan menggunakan Drone pada Januari lalu.

Jaksa penuntut Teheran Ali Alqasimehr, lebih dari 30 warga Iran yang lainnya yang terlibat dalam penyerangan serta pembunuhan terhadap Soleimani, Mereka didakwa melakukan pembunuhan terorisme.

Dari laporan Fara New menyebutkan bahwa Donald Trump akan di tuntut atas kasus pembunuhan Soleimani begitu saat jabatan Presiden berakhir.

Iran juga meminta Red Notice untuk segera mencari tau keberadaan Presiden Donald Trump dan 35 anggota lainnya yang terlibat dalam pembunuhan terhadap Soleimani untuk ditangkap.

Dikutip dari Aljazeera yang melaporkan, Interpol berkantor pusat di Lyon, Prancis mengatakan, konstitusi Interpol melarang ikut campur atau melakukan kegiatan apapun yag bersifat politik, militer, agama atau ras.

“Oleh karena itu, jika atau ketika ada permintaan seperti itu dikirim ke Sekretariat Jenderal, Interpol tidak akan mempertimbangkan permintaan seperti itu,” kata Interpol dalam pernyataannya.

Begitu juga dengan red notice, Interpol menjelaskan, sesuai prosedur, Interpol akan bertemu dan membahas apakah informasi itu akan dibagikan ke negara-negara anggota.

Pentagon mempersalahkan Soleimani atas kematian ratusan warga Amerika dan sekutunya dalam beberapa bulan terakhir hingga kematiaannya.

“Jenderal Soleimani aktif membangun rancangan untuk menyerang diplomat Amerika dan staf di Irak dan wilayah sekitarnya,” kata Pentagon.

Pentagon menjelaskan serangan Drone ke konvoi Jenderal Quassim Soleimani pada tanggal 3 Januari lalu adalah suatu tindakan tegas yang defensif untuk mencegah serangan Iran di masa depan nanti.

Komentar