Hujan Deras Sejak Dua Hari, Aceh Utara Kembali Di Landa Musibah Banjir

ACEH UTARA | Akibat hujan deras yang terjadi sejak dua hari terakhir ini Aceh Utara kembali dilanda banjir, pada Minggu (22/01/2023).

Hujan yang mengguyur Kabupaten Aceh Utara sejak dua hari terakhir menyebabkan meluapnya aliran sungai Krueng Keureuto, Krueng Pirak dan Krueng Pasee, sejak Sabtu, 21/01/2023 malam.

Mulyadi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Aceh Utara kepada Nanggroe Media, Minggu, (22/01) mengatakan, banjir melanda enam Kecamatan di Aceh Utara, Kecamatan Samudera, Kecamatan Tanah Luas, Pirak Timu, Matang Kuli, Langkahan dan Kecamatan Lhoksukon.

“Banjir yang melanda Aceh Utara itu merendam sejumlah kecamatan di Aceh Utara karena hujan yang terus mengguyur selama 2 hari,” Ujar Mulyadi.

Mulyadi menambahkan, kondisi banjir beragam berdasarkan titik lokasi banjir dengan debit kedalaman air yang berbeda-beda.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun melalui Badan Penanganan Bencana Daerah Aceh Utara, Minggu, (22 /01) sebanyak 6 Kecamatan, 21 Desa Sekitar 459 KK dan 2001 Jiwa terdampak banjir dalam mengungsi di lokasi meunasah setempat dan memilih bertahan di rumah masing-masing.

Adapun Gampong yang terendam banjir yaitu; Gampong Tanjong Hagu, Kec Samudera, Gampong Serbajaman Batoh, Gampong Tanjong Masjid, Gampong Rayeuk Kuta Kec. Tanah Luas.

Gampong Rayeuk Pange, Krueng, Matang Keh, Geulumpang, Gampong Leupe, Asan Krueng Kreh, Alue Bungkoh, Munye Tujuh, Ceumecet, Beuracan Rata, Gampong Bungong, Trieng Krueng Kreh dan Gampong Tanjong Seurikuy.

Sedangkan kecamatan Lhoksukon yang terdampak banjir yaitu Gampong Dayah Lt, Nga Lt, Krueng Lt, Meurbo Lt, Gampong Rawa dan Rayeuk.

“Kini banjir di kecamatan Lhoksukon sudah mulai surut dan masyarakat masih belum ada yang mengungsi dan bertahan di rumah masing-masing,” Sambungnya.

Mulyadi juga menambahkan, pihak nya telah melakukan komunikasi dan pantauan untuk semua pihak terkait dilapangan mengenai kondisi Banjir terbaru.

“Kami dari BPBD Aceh Utara terus melakukan komunikasi dan pantauan mengenai kondisi banjir melibatkan unsur muspika dan perangkat Desa Setempat setempat secara kontinyu,” Tutup Nya.

Laporan : Mukhtar Efendi

Komentar