Hal unik yang dilakukan Masyarakat Aceh Utara ketika Banjir

Nanggroe.net, Aceh Utara | Tahun ini menjadi tahun yang sangat berat untuk dilalui oleh Masyarakat Aceh, Khususnya Masyarakat Aceh Utara. Belum selesai wabah pandemi Covid-19, masyarakat Aceh Utara harus kembali merasakan musibah yang sangat luar biasa, Yaitu Banjir besar yang melanda sekitar 17 Kecamatan yang ada di Aceh Utara, Banyak masyarakat mengalami kerugian baik materil maupun non materil.

Harapan masyarakat yang terdampak banjir kepada Pemkab Aceh Utara dan Pemprov Aceh harus mengevaluasi penyebab terjadinya banjir, sehingga di tahun selanjutnya tidak ada lagi masyarakat yang harus menangis karna kehilangan Ikan di tambak nya, gagal panen padinya, terbawa rumah nya oleh Banjir, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarganya.

Namun musibah yang melanda Aceh Utara ini tidak setiap hari masyarakat melewati nya dengan ratapan kekecewaan dan kesedihan, Masyarakat mulai bangkit dan bahu-membahu membersihkan bekas Desa dan rumah mereka yang sempat terendam banjir, meskipun masih ada di beberapa titik kawasan yang sampai saat ini masih terendam banjir.

Menurut pantauan Nanggroe.net di lapangan Rabu (09/12), banyak Masyarakat yang melewati cobaan ini dengan canda tawa dan melakukan hal-hal unik di tengah banjir yang melanda.

Baca juga : Bantu Korban Banjir Lhoksukon, Ormawa Hukum Unimal Galang Dana

Seperti salah satu Desa di Aceh Utara yaitu Desa paloh, Kecamatan Tanah Pasir yang termasuk telat dilanda banjir karna air banjir yang masuk ke Desa mereka merupakan hasil buangan dari waduk yang sudah tidak sanggup lagi menampung air yang terus meningkat, Masyarakat di Desa Paloh melewati hari-hari nya dengan bermain.

Ketika Tim Nanggroe.net datang ke Desa tersebut terlihat masyarakat ada yang bermain ban bekas seperti sedang di Waterboom, ada yang sedang memancing, dan ada juga yang sedang menjala ikan di tengah jalan dan persawahan yang terendam banjir, Ikan hasil tangkapan nya pun termasuk banyak didapatkan, karna ikan yang lari dari sungai-sungai dan ikan yang lepas dari tambak masyarakat pesisir Pantai.

Eka, Salah satu masyarakat Desa Paloh ketika di wawancarai mengatakan, ” Masyarakat sudah tidak sanggup lagi melewati hari-hari dengan Kekecewaan dan tangisan, belum lagi tidak cepat tanggap nya Pemkab Aceh Utara dalam menyelesaikan permasalahan banjir ini, jadi masyarakat sudah memilih untuk melewati hari-hari nya dengan canda tawa, menggunakan banjir untuk bermain-main”.

Eka menambahkan ” iya bagaimana kita mau buat, air di dalam rumah pun mencapai satu Meter lebih, sambilan menunggu air surut maka kami memanfaatkan nya untuk bermain wahana air jawab nya sambilan tersenyum bahagia”.

Masyarakat lainnya yang kami wawancarai yang tidak mau disebut namanya menyampaikan ” Kebetulan di rumah ada jala ikan, jadi karena memang pasar atau pajak pun banyak yang belum buka maka saya bersama anak saya mencoba menjala ikan di tempat banjir tersebut, alhamdulillah hasil nya memuaskan, meskipun tidak bisa di jual namun cukup untuk kebutuhan keluarga hari ini ” Jawab nya dengan penuh kebahagiaan di susul senyum bahagia anak nya di samping nya.

Harapan masyarakat yang terdampak banjir kepada Pemkab Aceh Utara dan Pemprov Aceh harus mengevaluasi penyebab terjadinya banjir, dan mempersiapkan road map yang baik untuk tahun berikutnya sehingga banjir yang sangat parah seperti tahun ini tidak lagi terjadi, sehingga di tahun selanjutnya tidak ada lagi masyarakat yang harus menangis karna kehilangan Ikan di tambak nya, gagal panen padi nya, terbawa rumah nya oleh Banjir, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarga nya yang meninggal akibat banjir.

Komentar