NANGGROE.MEDIA – Bener Meriah – Peristiwa yang memilukan salah seorang santri babak belur akibat dianiaya oleh oknum ustad. Peristiwa itu terjadi di salah satu Pondok Pesantren yang berada di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh oknum ustad berinisial “AH” terhadap santri “PA” terjadi pada Jumat, (07/06/24) sekitar pukul 16:20 WIB.
Diketahui, peristiwa berawal pada saat orang tua korban “AY” membesuk anaknya setiap hari Jumat. Para orang tua santri secara rutin membesuk atau mengunjungi anak mereka di pondok pesantren, dimana para orang tua selalu menunggu di saung yang telah disiapkan pihak Pondok Pesantren tersebut.
Lanjut, ibu korban shock ketika melihat anak kandungnya babak belur (wajah lemes, babak belur, luka sobek sampai mengeluarkan darah segar dari hidung). Mengetahui yang terjadi pada anaknya spontan orang tua korban langsung membawa anaknya ke Puskesmas terdekat untuk pertolongan pertama, hingga akhirnya di rujuk ke RSUD Muyang Kute Bener Meriah (visum & rontgen).
Pada saat korban mulai tenang, ibu korban berinisial “AY” menanyakan penyebab luka dan lebam memar sampai berdarah hidungnya.
Informasi yang diterima Nanggroe.media bahwa kejadian bermula dari via chatingan di Instragram handphone milik korban yang digunakan oleh rekan sekamarnya dengan seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya yang berada di Banda Aceh.
Kemudian si perempuan tersebut melaporkan kepada pacarnya yang mana salah satu ustad (guru pengajar di pondok pesantren tersebut), bahwasanya menuduh korban mengecet dengan bahasa yang tidak senonoh (bahasa tidak sopan).
Namun tanpa menanyakan permasalahan terlebih dahulu, ustad yang merupakan pelaku langsung memanggil dan membawa korban ke dalam kamar miliknya kemudian menganiaya korban sampai babak belur sampai mengeluarkan darah segar dari bagian hidung.
Akibat kejadian ini, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib (Polres Bener Meriah) atas perbuatan oknum ustad yang membuat anaknya luka dan trauma.
Selanjutnya dalam peristiwa yang telah terjadi tersebut, hingga berita ini diterbitkan di surat kabar.
Saat ini korban masih mengalami sakit di bagian dada, pelipis bengkak, paha terasa nyeri, perut dan tangan terasa sakit.
Komentar