Nanggroe.net, Jakarta | Festival daging anjing di Negara Cina kembali dibuka meski ada gebrakan dari pemerintah China untuk meredam wabah pandemi Corona dengan memperketat pasar daging segar.
Festival yang berlangsung selama 10 hari di Kota Yulin itu biasanya dimeriahkan oleh ribuan orang perhari. Namun dalam kondisi pandemi, dikabarkan jumlah pengunjung menyusut drastis.
Menurunnya minat warga untuk memakan hewan liar dan kebijakan pemerintah Cina melarang perdagangan hewan liar mencuatkan harapan pegiat hewan, bahwa tahun ini adalah tahun terakhir digelarnya festival daging anjing di Kota Yulin.
Baca Juga : Sulit Menebak Apa yang Akan Terjadi, AS Sebut Korut Ancaman Luar Biasa !
“Saya berharap di Kota Yulin akan berubah, tidak hanya untuk hewan tetapi juga untuk melindungi kesehatan warga”, Imbuh Peter Li, pakar Cina di Humane Society International, yaitu sebuh lembaga perlindungan hewan, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (23/6).
“Mengizinkan kerumunan besar untuk hal berdagang dan mengkonsumsi daging anjing di pasar atau restoran yang penuh selama festival merupakan resiko kesehatan publik yang besar”, Imbuhnya lagi.
Festival memakan daging anjing sudah sejak lama dinilai kontroversial. Namun akan tetapi penyelenggaraan ditengah wabah corona dinilai berlebihan.
Wabah pandemi yang sejauh ini sudah menelan korban hampir setengah juta jiwa diseluruh belahan dunia, dan diyakini itu berawal dari pasar basah di Kota Wuhan. Sebab atas hal itu pemerintah Cina mengubah pendirian terkait perdagangan hewan liar.
Bulan April silam, Shenzen menjadi Kota pertama yang melarang mengkonsumsi daging anjing. Saat itu, Kota-kota lain diyakini akan menyusul.
Kementerian Pertanian Cina juga sudah mendeklarasikan bahwa anjing adalah sebagai binatang peliharaan, bukan lagi hewan ternak. Maski demikian, belum jelas terhadap bagaimana klasifikasi baru itu yang akan berdampal pada festival di Kota Yulin.
Zhang Qianqian, salah seorang pegiat hewan yang menyambangin festival di Kota Yulin, pada Sabtu 20 Juni 2020, menyampaikan larangan penyelenggaraan festival memakan daging anjing hanya perlu menunggu waktu.
“Dari apa yang telah saya pahami dari pembicaraan dengan pedagang daging anjing, pemerintah mengidentifikasikan kosumsi daging anjing tidak akan diizinkan dimasa akan datang. Tetapi melarang kosumsinya akan sangat sulit dan memakan waktu”, kata dia.
Festival daging anjing pertama kali digelar di Kota Yulin pada tahun 2009. Menurut pemerintah Cina, setiap tahunnya 10 hingga 20 juta anjing dibunuh untuk dimakan manusia dalam perayaan itu. Tradisi kosumsi daging anjing di Cina sendiri diyakini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu.
Otoritas Kota Yulin selama ini berdalih dengan alasan tidak dapat menghentikan penyelenggaraan festival karena acara resmi dari pemerintah. Sebuah jajak pendapat pun membuktikan pada tahun 2006 silam menemukan bahwa sekitar 64% warga Cina agar Festival daging anjing ditiadakan.
Komentar