Dedikasi Luar Biasa: Empat Sipir Rutan Kelas IIB Bener Meriah Jemput Bola Fasilitasi Pendidikan Non-formal Bagi Narapidana

Foto : ”Empat pegawai Sipir bersama Karutan Kelas IIB Bener Meriah.” Nanggroe.media (04/08).

NANGGROE.MEDIA, REDELONG | Empat orang pegawai Sipir Rutan Kelas IIB Bener Meriah mendapatkan apresiasi tinggi atas dedikasi luar biasa dalam mengupayakan pendidikan non formal bagi warga binaan. Mereka menerima piagam penghargaan langsung dari Karutan sebagai bentuk pengakuan atas kinerja dan kontribusi positif mereka.

Empat pegawai yang mendapat apresiasi tersebut yakni, Rizki Ananda, Ihwani, Bahgiedi dan M. Rizki Fazri. Sementara itu, Karutan Kelas IIB Bener Meriah, Heddry Yadi menjelaskan, pendidikan informal merupakan salah satu pilar penting dalam program pembinaan di Rutan Bener Meriah. ”Pendidikan tidak hanya terbatas pada bangku sekolah formal. Di dalam Rutan, kami berupaya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan bagi warga binaan agar mereka memiliki harapan baru dan mampu beradaptasi dengan baik saat kembali ke masyarakat,” ucap Heddry kepada Nanggroe.media pada Senin, 04 Agustus 2025.

Pendidikan Informal : Pilar Pembinaan di Rutan Bener Meriah

Selain itu, kegiatan pendidikan informal ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C bimbingan keagamaan, pelatihan keterampilan, hingga kelas-kelas literasi dasar. ”Tujuan utamanya adalah membentuk pribadi yang lebih baik, produktif, dan berakhlak mulia,” tambah Heddry.

Sinergi dengan SPNF dan Kemenag Bener Meriah

Inisiatif pendidikan informal di Rutan Bener Meriah tidak lepas dari sinergi yang baik dengan berbagai pihak. Karutan Heddry secara khusus menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau yang sekarang dikenal sebagai Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Kabupaten Bener Meriah. ”Kerja sama dengan SPNF sangat krusial dalam penyediaan modul pembelajaran dan fasilitator yang berkompeten,” jelasnya.

Kemudian, peran dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bener Meriah juga sangat vital, terutama dalam penyediaan tenaga pengajar untuk bimbingan keagamaan dan pengembangan nilai-nilai spiritual. ”Dukungan Kemenag memperkuat fondasi moral dan spiritual warga binaan, yang merupakan aspek tak terpisahkan dari pembinaan,” tambahnya.

Contoh Teladan Dedikasi

Penghargaan yang diberikan kepada mereka ini bukan tanpa alasan. Mereka dikenal sebagai pegawai yang proaktif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan potensi warga binaan. Mereka secara konsisten menjadi inisiator dan fasilitator dalam berbagai kegiatan pendidikan non Formal.

Dalam kegiatannya mereka tidak hanya bergerak sendiri mereka juga dibantu langsung oleh pegawai lainnya yakni, Wahyu Ningsih, Cut Fara Meutia, Siddiq Annawawi, M Septian Rajuanda dan Raza Mauazzir.

”Dedikasi mereka adalah contoh nyata komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik bagi warga binaan. Mereka tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga menanamkan harapan dan inspirasi,” pungkas Karutan.

Dengan apresiasi ini, diharapkan semangat dan inisiatif untuk terus mengembangkan program pendidikan informal di Rutan Bener Meriah semakin meningkat, demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga binaan.

Komentar