
NANGGROE.MEDIA, ACEH | Tekad menjadi wartawan yang berkompeten dan profesional mendorong salah seorang wartawan asal Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh bernama Rahmat Ramadhan. Meskipun daerah nya dilanda bencana alam banjir dan longsor ia tetap mengikuti program Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Keputusan dirinya mengikuti UKW bukanlah hal yang mudah. Di tengah kondisi Kampung halamannya yang terdampak bencana serta keterbatasan akses transportasi, ia harus meninggalkan anak dan istrinya demi meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sebagai seorang jurnalis.
Dukungan penuh sang istri menjadi kekuatan utama dalam perjuangannya. “Saya sangat bersyukur memiliki istri yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk mengikuti UKW, meskipun kondisi daerah kami sedang dilanda bencana,” ujar seorang Jurnalis asal Kabupaten Bener Meriah, Aceh itu.
Lanjut, pendaftaran UKW telah dilakukan Rahmat jauh sebelum bencana itu terjadi. Namun, banjir bandang dan tanah longsor menyebabkan akses jalan darat dari Kabupaten Bener Meriah masuk – keluar terputus total. Kondisi ini sempat membuat Rahmat ragu karena tidak mengetahui jalur yang bisa ia tempuh untuk keluar dari daerahnya menuju lokasi UKW yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 19 – 20 Desember 2025 di Pekanbaru.
Harapan muncul setelah Rahmat memperoleh informasi adanya penerbangan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU) yang melayani pengangkutan penumpang. Ia kemudian mendaftarkan diri pada 10 Desember 2025.
Upaya tersebut membuahkan hasil, dan pada tanggal 12 Desember 2025 Rahmat diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules TNI-AU menuju Bandara Lanud Soewondo, Medan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru.
Dengan biaya pribadi yang tidak sedikit, Rahmat mengikuti seluruh rangkaian UKW yang diselenggarakan oleh Pro Jurnalis Media Siber (PJS) bekerja sama dengan Lembaga UKW Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Peserta dibekali berbagai materi penting, mulai dari kode etik jurnalistik, teknik peliputan dan penulisan berita, hingga tanggung jawab wartawan kepada publik.
Bagi Rahmat, UKW bukan semata-mata tentang sertifikat, melainkan proses pembelajaran untuk memperkuat integritas, etika, dan profesionalisme wartawan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para penguji dari Lembaga UKW Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta atas ilmu dan pengalaman berharga yang diberikan,” tuturnya.
Usai mengikuti UKW, Rahmat langsung kembali ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Minggu malam, 20 Desember 2025. Ia menempuh perjalanan selama dua malam setengah hari demi dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga.
Setiba di Kampung halaman, Rahmat kembali menjalankan aktifitas jurnalistik nya di lapangan meski kondisi jalan masih dipenuhi sisa-sisa lumpur akibat banjir bandang. Hingga kini, proses pembersihan dan perbaikan akses jalan masih terus dilakukan agar transportasi kembali normal.
Perjalanan ini menjadi bukti bahwa bencana dan keterbatasan tidak mampu menghentikan tekad Rahmat Ramadhan untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri sebagai wartawan yang bertanggung jawab dan profesional.




Komentar