
NANGGROE.MEDIA, ACEH | Harga emas dikabarkan mengalami lonjakan secara signifikan di Aceh. Dengan naiknya harga emas, pemuda khususnya di Aceh merasa keberatan soal mahar dalam rangkaian prosesi pernikahan.
Menyikapi hal itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengusulkan untuk menyediakan program subsidi mahar bagi anak muda yang ingin menikah, menyusul lonjakan harga emas.
Usulan tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Martini, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Aceh, M. Nasir dalam rapat paripurna DPRA dengan agenda Penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Qanun Aceh tentang APBA 2026, pada Selasa 18 November 2025.
”Tingginya harga emas ini, mohon kiranya ada program dari pemerintah untuk subsidi mahar ke pemuda yang ingin menikah,” ucap Martini yang disambut tawa para peserta rapat lainnya.
Anak Muda Jadi Terkendala Menikah
Martini menjelaskan, dari berbagai laporan masyarakat yang dirinya terima, bahwa banyak anak muda di Aceh terkendala menikah karena tingginya biaya mahar.
”Mohon ada kebijakan ini pak Sekda. Jadi anak-anak muda yang mau menikah mohon dibantu maharnya. Mahal sekali sekarang sudah Rp 7 juta lebih, mendekati Rp 8 juta (emas per mayam). Ini saya sampaikan karena mewakili masyarakat. Saya representasi dari masyarakat, saya harus menyampaikan,” tegasnya saat menyampaikan permohonan nya kepada Sekda Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Aceh, M. Nasir menyebutkan situasi itu cukup rumit karena harga emas di daerah turut dipengaruhi kondisi pasar dunia.
”Kalau naik di sana, naik juga di sini. Karena itu menjadi fiskal dunia, jadi mau tidak mau jangan besar-besar sekali maharnya ketika minta kawin. Kalau kata pak Ketua DPRA cukup seperangkat alat shalat saja,” cetusnya.
Sebagai informasi, penggunaan emas sebagai mahar pernikahan merupakan tradisi lama di tanah Aceh. Mahar pada umumnya menggunakan satuan mayam, yaitu setara dengan 3 gram emas per mayam nya.



Komentar