Aliansi Masyarakat Gayo Unjuk Rasa Kedua di Gedung DPRK Aceh Tengah, Kantor di Segel Massa

NANGGROE.MEDIA, ACEH TENGAH | Sejumlah massa aksi dari Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) kembali menggelar aksi unjuk rasa dihari kedua di depan gedung DPRK Aceh Tengah pada Kamis, 11 September 2025.

Dalam aksi kedua ini mereka membawa belasan anggota Ikatan Pedagang Keliling (IPK) Aceh Tengah berkumpul di depan gedung DPRK Aceh Tengah guna menyampaikan aspirasi lanjutan pada Rabu, 10 September kemarin.

Pantauan Nanggroe.media, mereka berorasi dihadapan beberapa anggota dewan rakyat yang berdiri diatas trotoar guna mendengar aspirasi mereka untuk menuntut kembali hak atas tuntutan aksi sebelumnya bahwa Bupati dan Wakil Bupati serta Ketua DPRK Aceh Tengah untuk segera datang menemui massa aksi.

Pada aksi yang berlangsung, Asisten 1 Setdakap Aceh Tengah, Latif Rusdi kembali menyampaikan kepada massa aksi bahwa Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga sedang berada di luar daerah yaitu di Banda Aceh dalam rangka menghadiri undangan lepas sambut Pangdam Iskandar Muda, dan selanjutnya Bupati juga bertemu Gubernur Aceh, Muzakir Manaf untuk membahas terkait petani cabai yang berada di wilayah Ketol, Aceh Tengah.

Dia juga menyampaikan, bahwa Bupati Aceh Tengah akan menerima aspirasi massa dengan cara beraudensi di lain waktu. Sedangkan Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, sedang melakukan peninjauan jembatan di wilayah Pameu, tepatnya di Desa Tanjung, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah yang sempat viral.

”Wakil Bupati melakukan peninjauan disana guna memastikan kondisi jembatan tersebut dapat segera ditindaklanjuti agar akses masyarakat kembali baik,” katanya.

Foto : Massa aksi segel pintu gerbang gedung DPRK Aceh Tengah dengan cara menggembok.

Dalam aksi unjuk rasa, massa aksi juga menyegel kantor DPRK Aceh Tengah karena kecewa terhadap Bupati dan Wakil Bupati serta Ketua DPRK Aceh Tengah, dimana mereka pada hari pertama dan kedua ini tidak juga menemui para massa aksi dalam menyampaikan aspirasinya.

   Foto: Nanggroe.media

Sementara itu, Penanggung Jawab Aksi, Gilang Ken Tawar kepada wartawan menyampaikan bahwa para massa aksi yang hadir hari ini berencana akan menggelar aksi unjuk rasa ini selama satu bulan dan akan turut membawa massa dari kalangan petani, pedagang, nelayan serta unsur-unsur lainnya.

Kata dia, kami membawa unsur kalangan tersebut agar pemerintah daerah mendengarkan secara langsung keluh kesah masyarakat selama ini di Kabupaten Aceh Tengah.

”Kami tidak mau melakukan audensi di dalam ruangan, biar masyarakat tahu apa yang akan disampaikan oleh Bupati dan Wakil serta Ketua DPRK supaya hal ini tidak menjadi tanda tanya,” ucap dia.

Dari hasil aksi mereka, Asisten 1 Setdakap Aceh Tengah juga telah berkomunikasi dengan Bupati melalui via telepon dihadapan para massa aksi, dan Bupati bersedia menemui massa aksi tanpa adanya audensi di dalam ruangan.

Dilaporkan, menurut keterangan Penanggung Jawab Aksi, Gilang Ken Tawar mereka akan melanjutkan kembali aksi unjuk rasa pada hari Senin, 15 September mendatang. Dalam aksi ini berjalan dengan tertib dan aman, terpantau pihak kepolisian Polres Aceh Tengah juga tengah berjaga di seputaran massa aksi.

 

Komentar