
(Nanggroe.media)
BENER MERIAH, NANGGROE.MEDIA | Akses jalan utama menuju ke perkampungan di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh dilaporkan nyaris putus akibat longsor. Kondisi ini tidak hanya mengisolasi warga, namun juga mengancam keselamatan bagi para pengendara yang melintas. Selasa, 25 November 2025.
Diketahui, jalan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga Kampung Pantan Kemuning, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah keluar masuk perkampungan. Pantauan Nanggroe.media dilokasi, terdapat beberapa titik lokasi sebagian badan jalan sudah amblas menyisakan sedikit ruang yang sangat beresiko untuk dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Kerusakan jalan ini terjadi sejak beberapa hari terakhir pasca hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah ini. Warga setempat terpaksa harus ekstra berhati-hati.
Sementara, warga setempat bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah melakukan upaya gotong royong demi bisa beraktivitas keluar masuk perkampungan.
Muhammad, Kepala Dusun setempat menyampaikan, bahwa saat terjadi longsor kondisi hujan saat itu cukup lebat, sebelumnya masyarakat telah membuat saluran air, namun longsor juga tetap terjadi.
”Kejadian longsor terjadi pada hari Rabu sore sekitar pukul 06:00 WIB. Sementara, masyarakat telah melakukan gotong royong dengan peralatan seadanya dan di bantu sama pak Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar aktivitas masyarakat keluar masuk perkampungan tidak terhambat,” terang Muhammad saat diwawancarai Nanggroe.media dilokasi.
Dia menambahkan, ketika longsor terjadi pihak BPBD juga telah turun ke lokasi. Namun hingga kini alat berat belum tiba untuk membuka akses jalan yang telah longsor.
”BPBD sudah datang mengecek, alat berat belum ada datang. Kami warga sifatnya hanya menunggu, semoga alat berat dapat segera didatangkan,” harap Muhammad selaku Kepala Dusun setempat.
Warga berharap kepada Pemerintah Daerah agar segera turun tangan untuk memperbaiki badan jalan yang mengalami kerusakan, karena jalan ini adalah akses satu-satunya bagi mereka, hingga kini belum terlihat adanya bantuan alat berat untuk perbaikan darurat.
Tak hanya akses jalan, salah satu rumah warga juga tampak terlihat mengalami nasib serupa terancam longsor, karena posisi tanah dibawah rumah telah mengalami pergerakan atau abrasi.

Juliana, warga yang rumahnya nyaris ambruk, dirinya mengatakan bahwa kejadian ini sudah tiga hari berlangsung dan rumah miliknya nyaris ambruk.
”Waktu itu hujan lebat, kami tidak berada dirumah karena antar mamak saya yang lansia ke rumah sakit (menjalani operasi). Waktu pulang kerumah saya lihat kondisi rumah bagian belakang sudah longsor,” ujar Juliana.
Sebelumnya, rumah miliknya juga pernah mengalami yang serupa dan saat itu bantuan datang dari Palang Merah Indonesia (PMI).
”Beberapa tahun lalu kami sempat di kasih bantuan berupa beras, minyak dan lainnya dari Palang Merah,” ungkapnya.
Pantauan dilokasi, posisi rumah (depan belakang) milik Juliana tersebut berada di bagian pada jurang.

Ia berharap, kepada Pemerintah, agar dapat mengulurkan bantuan terhadap keluarga nya yang mana keadaan rumah tersebut mengalami abrasi, guna dilakukan perbaikan.


Komentar